Jumat, 29 Juli 2011

9 Pertanyaan Sifat & Karakter pada Tes Wawancara Kerja

9 Pertanyaan Sifat & Karakter pada Tes Wawancara Kerja


Pertanyaan tentang karakter dan sifat bisa jadi merupakan yang paling subyektif dari semua jenis pertanyaan yg ada. Gawatnya, hal ini kadang bisa terpengaruh banget oleh mood (dan siklus hormonal juga). Dan menariknya, mood dan kondisi produktif kita juga bisa dipengaruhi oleh waktu. Maksudnya, Anda ngerasa ngga klo Anda merasa paling produktif pada waktu2 tertentu dalam satu hari, atau waktu2 tertentu dalam satu minggunya. Bagi banyak orang, hari senin adalah hari yg kurang mbikin semangat. Entah karena kecapekan akibat lelah beristirahat pada sabtu minggunya atau benar2 karena males.


Apapun deh, menghadapi pertanyaan tentang karakter dan sifat tidaklah menjadi begitu mudahnya mentang2 kita sudah tau banyak tentang teori kepribadian plus.

Baik, mari kita mulai:

1. Menurut Anda sendiri… apakah Anda ini pintar?

(ingat, ada beda antara rendah hati dan rendah diri. Dan ini bukanlah waktu untuk menjadi sempurna pada keduanya.)

Iya. Dalam artian bahwa kepintaran di sini bukan sekedar diukur dari hasil tes IQ. Saya pikir kepintaran seseorang akan benar2 tampak ketika seseorang menghadapi beragam situasi dan berinteraksi dengan banyak orang. Dan dari aspek itulah saya merasa miliki keunggulan. Saya memiliki rasa percaya diri yg besar pada kemampuan saya untuk bekerja dengan orang lain, menyelesaikan permasalahan bisnis, dan juga membuat keputusan yg terkait urusan kerja. Tentu saja masih ada banyak hal yang saya belum tahu, tapi saya optimis bahwa saya bisa mempelajarinya. Sehingga saya lalu juga mengartikan kepintaran sebagai kemampuan yg baik untuk mengajukan pertanyaan pintar, mendengarkan dengan seksama, dan menyadari tak ada orang yg tahu tentang segalanya.

2. Apakah Anda merasa bosan bila harus melakukan pekerjaan yg sama berulang-ulang?

Tidak juga. Bila pekerjaan itu memang sudah menjadi tugas saya, maka saya tidak akan merasa bosan karena itu memang tanggung jawab saya untuk merampungkannya dengan kemampuan terbaik. Menurut saya, pekerjaan itu tidaklah harus punya sifat menghibur, yang penting saya telah meyakini bahwa itu adalah harga yg harus dibayar untuk meraih kesuksesan yg lebih tinggi.

Saya berpendapat bahwa bila ada seseorang yang mudah bosan dengan repetisi, maka dia bisa jadi akan mengalami masalah yg cukup serius nantinya. Karena terkadang kita harus mengesampingkan kesukaan kita dan berfokus pada melakukan apa2 yang memang harus dilakukan – meskipun itu bukanlah suatu hal yg baru.

Saya pikir sampai saat ini saya sudah terlalu sibuk untuk mengerjakan tugas saya sehingga sampai2 tidak sempat untuk merasa bosan

3. Anda lebih menyukai kerja dalam tim atau sendirian?

Bekerja dalam tim adalah salah satu elemen terpenting dalam sukses karir dan juga hidup. Sepengetahuan saya, bila seseorang tidak bisa bekerja dengan baik dalam tim, maka dia pun biasanya juga akan susah untuk bekerja dan berkomunikasi secara produktif dalam hubungan orang per orang.

Meskipun kerja tim amatlah penting, namun saya tetap mampu produktif dalam bekerja sendirian. Terkadang tekanannya memang terasa lebih berat, tapi saya sudah terbiasa untuk menganggapnya sebagai tantangan. Terkait manakah yg saya pilih; apakah bekerja dalam tim atau sendiri, maka itu tergantung pada manakah cara yg terbaik untuk merampungkan pekerjaan. Atas pilihan mana pun, saya masih bisa bekerja sama kerasnya dan dengan inisiatif penuh.

4. Apakah Anda suka bekerja dengan “benda”; apapun bentuknya?

(bila memang iya, apalagi pekerjaannya memang membutuhkan kompetensi teknis)

Ya, sedari dulu saya memang punya bakat dan kecepatan dalam mempelajari kemampuan teknis. Saya suka sekali bekerja dengan mesin dan gadget. Ketertarikan saya itu membuat saya bisa mengoperasikan banyak perangkat. Meskipun begitu saya juga punya kemampuan untuk mengkonseptualisasi sebuah penugasan dan lalu menerjemahkan konsep itu ke dalam bentuk konkrit implementasi di lapangan (baca: artinya klo Bapak ngasih saya perintah, bapak ndak perlu tahu tentang cara pengoperasian perangkat/mesin/gadget untuk memfasilitasi perintah itu. Cukup katakan saja perintahnya, ntar saya bisa kok mendayagunakan semua perangkat/mesin itu untuk memfasilitasi keinginan bapak.)

5. Apakah Anda suka bekerja dengan angka?

(bila memang iya, atau bila pekerjaannya memang membutuhkan kemampuan analitis dan matematis)

Tentu saja. Itu memang yang menjadi dasar untuk pekerjaan ini. Saya punya bakat yang kuat dalam mengurusi angka saya mampu menangani sisi hitung-hitungan dari bisnis. Pencatatan dan pembukuan yang akurat memang bagian manajemen yang penting dan bisa membantu dalam menunjukkan wilayah2 yang bisa dikembangkan. Dan di bagian situlah saya memiliki bakat dan kemampuan.

6. Apakah Anda suka bekerja dengan orang?

(bila memang iya, atau situasi yang diharapkan memang adalah kerja tim)

Iya, sangat. Bila kita bermaksud untuk memenuhi target dan menindaklanjuti rencana pertumbuhan yang telah dicanangkan, maka kita memang harus mengatur dan mengkoordinasi kerja dari banyak orang. Saya percaya dengan kekuatan sinergi dalam kerja tim, di mana daya kreativitas yang muncul di sana akan lebih besar ketimbang yang bisa dimunculkan oleh orang per orang secara sendiri-sendiri.

(tapi bila tidak, atau bila pekerjaannya menuntut Anda untuk bisa kerja sendirian)

Saya selalu bisa bekerja dengan orang lain, tapi saya tak punya kesulitan untuk bekerja sendirian. Saya punya kemampuan inisiatif yang besar. Saya juga bisa membuat target-target secara mandiri, atau menjalani target yang ditugaskan dan merampungkannya.

7. Apakah Anda betah menangani hal-hal detail?

Iya, saya kira begitu. Saya bersedia melakukan apa-apa yang ditugaskan kepada saya. Bila ketelitian ekstra pada detail adalah salah satu prasyarat di dalamnya, maka saya pun akan melakukannya. Saya percaya bahwa sukses dan percepatan karir adalah hasil langsung dari terlaksanya tugas dengan baik, termasuk di dalamnya adalah ketelitian pada hal-hal yang detail.

8. Apakah Anda punya jiwa kompetitif?

Iya, saya punya itu. Menurut saya, sifat kompetitif itu diperlukan agar bisa sukses di lingkungan korporat. Namun dengan sifat kompetitif ini bukan berarti berkompetisi secara ganas dengan rekan kerja untuk mendapatkan pengakuan, kenaikan gaji, atau promosi. Bila saya bekerja dengan baik dan selalu memberikan upaya terbaik, saya yakin imbalannya pasti akan datang.

Yang penting, kompetisi terbesar adalah dengan diri saya sendiri. Maksudnya, saya selalu berusah memecahkan rekor pribadi saya sendiri – untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih cepat dari yang sudah pernah saya lakukan.

9. Apa yang Anda lakukan bila Anda punya cara pandang yang berbeda dengan atasan?

Yang jelas saya bukan seorang yes-man. Tapi meskipun begitu, saya cukup berhati-hati dengan bagaimana saya mengekspresikan pendapat. Saya tidak akan seenaknya menyatakan ketidaksepakatan saya atas pimpinan di depan banyak orang. Karena saya tahu rata-rata orang tidak suka dicela di depan umum. Selama rapat berlangsung, saya biasanya membuat mencatat dengan baik, lalu memberikannya kepada orang lain secara rahasia. Saya percaya kita bisa menunjukkan ketidaksepakatan dengan tanpa menunjukkan sikap pertentangan. Yang penting kan bukan ketidaksepakatan kita itu, namun adalah agar pendapat kita didengar dan dihargai. Dan saya tahu betul bahwa cara kita menyampaikan sesuatu akan menentukan apakah pendapat kita akan didengarkan atau tidak

Tips menjawab 18 pertanyaan tersulit wawancara pekerjaan.

Tips menjawab 18 pertanyaan tersulit wawancara pekerjaan.
Sudah bukan rahasia lagi kalau interview atau wawancara pekerjaan merupakan hal paling kritikal untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. Karena itu, tentu Anda tahu bahwa Anda harus mempersiapkan diri Anda seprima mungkin, baik fisik dan mental. Ketok kali ini akan memberi Anda tips untuk menghadapi delapan belas pertanyaan yang paling umum dan tersulit dalam sebuah wawancara pekerjaan.
1. Beritahukan kami tentang diri Anda?
Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban yang menjawab empat subjek: tahun-tahun terakhir, pendidikan, sejarah kerja, dan pengalaman karir terakhir.
2. Apa yang Anda ketahui tentang kami?
Ketika pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk atau pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, trget, permasalahan, gaya managemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi perusahaan. Berikan jawaban yang memberitahu pewawancara bahwa Anda meluangkan waktu mencari tahu tentang perusahaan tersebut, namun jangan beraksi seperti Anda tahu segalanya tentang perusahaan tersebut, tunjukan keinginan mempelajari lebih banyak tentang perusahaan tersebut, dan jangan memberikan jawaban negatif seperti “Saya tahu perusahaan anda mengalami problema-problema, itu alasan saya disini”. Tekankan keunggulan perusahaan dan minat Anda terhadap hal tersebut.
3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?
Sebutkan prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan kemampuan dan hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah Anda mencapai hal-hal itu. Sebutkan kemampuan Anda menentukan prioritas, mengidentifikasi masalah, dan
4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak menarik?
Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil dan satu hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.
5. Mengapa kami harus merekrut Anda?
Pertanyaan ini saam seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja kemampuan-kemampuan Anda yang mampu mendukung perusahaan tersebut.
6. Apa yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?
Berikan jawaban yang berkisar pada oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan pewawancara kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari jawaban yang mempersoalkan kestabilan keuangan pribadi.
7. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?
Berikan jawaban yang singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan Anda mengerti posisi tersebut sebelum Anda hendak menjawab.
8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan berusaha mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti organisasi perusahaan dan kebutuhannya.
9. Berapa lama Anda akan bersama kami?
Beritahukan pewawancara bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan tersebut namun Anda ingin tetap tertantang untuk mencapai target bersama.
10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini. Bagaimana pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri dengan kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja di tingkat yang lebih tinggi.
11. Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?
Anda sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas termasuk jika hal tersebut karena Anda dipecat. Namun yang perlu diperhatikan, Anda sebaiknya jangan menyebutkan konflik pribadi. Perlu Anda perhitungkan bahwa pewawancara mungkin akan bertanya banyak soal masalah ini, jangan sampai Anda terbawa emosi.
12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik. Katakan bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukan bahwa Anda lebih mementingkan kestabilan keuangan.
13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif. Deskripsikan lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai. Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya terkesan buruk, pewawancara akan bertanya-tanya mengapa Anda berada disana. Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.
14. Apa pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?
Ini juga pertanyaan yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin jawablah pertanyaan ini dengan positif karena calon bos Anda akan merasa Anda akan membicarakan hal-hal buruk tentang dia seperti apa yang telah Anda lakukan terhadap bos yang terdahulu.
15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa inilah alasan Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan bersikap defensif.
16. Berapa gaji yang Anda minta?
Ini pertanyaan yang mengiurkan, namun pastikan Anda menyebutkan angka kisaran yang Anda yakin merupakan gaji yang pantas atau bertanya pada pewawancara berapa kisaran pada pekerjaan sejenis. Jika Anda diberi pertanyaan ini dari awal wawancara, sebaiknya Anda mengelaknya dengan mengatakan Anda ingin tahu seberapa banyak tanggung jawab yang akan Anda pegang di perusahaan tersebut. Tekankan bahwa Anda lebih mementingkan pekerjaannya namun jangan menjual standar Anda.
17. Apa target jangka panjang Anda?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda lagi-lagi diharuskan meneliti perusahaan tersebut dan mengetahui rencana dan/atau target mereka lalu memberikan jawaban yang singkron dengan milik perusahaan.
18. Seberapa sukses yang Anda rasa telah capai?
Berikan jawaban yang positif dan percaya diri, namun jangan memberikan jawaban yang berlebih. Jangan membuat pewawancara merasa Anda seorang yang suka membesar-besarkan sesuatu.

Selasa, 05 Juli 2011

KONSEP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA DALAM BAHASA INGGRIS (BILINGUAL) DI INDONESIA

KONSEP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA
DALAM BAHASA INGGRIS (BILINGUAL)
DI INDONESIA
A. Pengertian
Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris adalah pembelajaran yang materi pelajaran, proses belajar mengajar, dan penilaiannya menggunakan bahasa Inggris. Program ini dikenal dengan Bilingual. Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris ini tetap menggunakan kurikulum nasional yang berlaku dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL). Dengan demikian, pengembangan silabus, pengembangan sistem penilaian, dan perangkat pembelajaran lainnya juga mengacu pada kurikulum tersebut. Namun demikian, sekolah dapat menambah, memperluas, dan memperdalam kurikulum yang berlaku sesuai dengan perkembangan kurikulum internasional dalam bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan tetap memperhatikan nilai-nilai dan budaya Indonesia.
B. Tujuan
Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris bertujuan untuk:
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tinggi dalam Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sesuai dengan perkembangan ilmu-ilmu tersebut.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemahiran berbahasa Inggris yang tinggi.
3. Meningkatkan penguasaan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris sesuai dengan perkembangan internasional.
4. Meningkatkan kemampuan daya saing secara internasional tentang Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu dasar bagi perkembangan teknologi (manufaktur, komunikasi, transportasi, konstruksi, bio dan energi).
5. Meningkatkan kemahiran berbahasa Inggris siswa.
6. Menempatkan Indonesia dalam posisi perkembangan internasional terdepan di bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, informasi, dan teknologi.
C. Komponen Pokok Pengembangan Pembelajaran Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris
Penting untuk di jelaskan tentang kategori sekolah apa saja yang layak /harus melaksanakan kegiatan ini, misalnya sekolah-sekolah rintisan SBI (bersifat wajib), LSN (sesuai kemampuan sekolah), dan sebagainya.
Pada dasarnya, pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris menggunakan pendekatan sistem sehingga sekolah dipandang sebagai sebuah sistem. Sekolah sebagai sistem tersusun dari komponenkomponen baku yang saling terkait untuk mencapai tujuan dengan mempertimbangkan konteks, input, proses, output, dan outcome.
1. Konteks
Konteks adalah unsur eksternal dari sekolah yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan dan karenanya harus diinternasilasikan ke sekolah. Sekolah yang mampu menginternalisasikan konteks ke dalam dirinya akan membuat sekolah sebagai bagian dari konteks dan bukannya mengisolasi darinya. Konteks meliputi kemajuan Iptek, nilai dan harapan masyarakat, dukungan pemerintah serta Dinas Pendidikan baik Provinsi maupun Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, tuntutan globalisasi dan otonomi, tuntutan pengembangan diri, dan sebagainya.
2. Input
Input adalah segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses. Input yang dimaksud meliputi harapan sekolah (visi, misi, tujuan), kurikulum, ketenagaan, peserta didik, sarana dan prasarana, dana, peraturan perundang-undangan termasuk regulasi sekolah, struktur organisasi yang disertai deskripsi tugas dan fungsi, dan sistem administrasi.
3. Proses
Proses adalah kejadian berubahnya input menjadi out put. Sesuatu yang diperlukan untuk berlangsungnya proses disebut input dan hasil dari suatu proses disebut output. Dalam pendidikan berskala mikro (sekolah), proses yang dimaksud meliputi proses belajar mengajar, manajemen sekolah, dan kepemimpinan sekolah.
4. Output
Output merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses pendidikan di sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitas, efektivitas, produktivitas, efisiensi, dan inovasi dari sekolah. Khusus yang berkaitan dengan kualitas dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar peserta didik, menunjukkan pencapaian yang tinggi. Prestasi dapat dibedakan menjadi prestasi akademik (ulangan umum, UAN, lomba karya ilmiah, dan lomba-lomba akademik lainnya) dan prestasi non-akademik (IMTAQ, karakter/kepribadian, keolahragaan, keseniaan, keterampilan vokasional, kepramukaan, dsb.).
5. Outcome
Outcome adalah dampak tamatan setelah kurun waktu agak lama. Outcome pendidikan meliputi kesempatan melanjutkan sekolah, kesempatan kerja, pengembangan diri, dan pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat. Untuk mengetahui outcome, sekolah harus melakukan studi penelusuran tamatan.
Kerangka sekolah sebagai sistem dapat dilihat pada Tabel 1 dan Diagram 1 berikut. Jika sekolah ingin melakukan analisis sekolah, yaitu analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, and threat), maka dimulai dari outcome dan berakhir pada konteks. Jika sekolah ingin melakukan langkah-langkah pemecahan persoalan atau penyiapan sekolah, arahnya terbalik, yaitu dimulai dari konteks dan berakhir pada outcomes. Cara berpikir demikian adalah cara berpikir berurutan dengan menggunakan kerangka pikir sistem.
Tabel. 1
Komponen
Sub-Komponen

Konteks
1. Tuntutan pengembangan diri dan peluang tamatan
2. Dukungan pemerintah dan masyarakat
3. Kebijakan pemerintahan
4. Landasan hukum
5. Kemajuan ipteks
6. Nilai dan harapan masyarakat
7. Tuntutan otonomi
8. Tuntutan globalisasi

Input
1. Visi, misi, tujuan
2. Kurikulum
3. Ketenagaan
4. Peserta didik
5. Sarana dan Prasarana
6. Pembiayaan
7. Regulasi sekolah
8. Organisasi
9. Administrasi
10. Peran serta masyarakat
11. Budaya sekolah

Proses
1. Proses Belajar Mengajar
2. Manajemen
3. Kepemimpinan

Output
1. Prestasi akademik
2. Prestasi non-akademik
3. Angka mengulang
4. Angka putus sekolah

Outcome
1. Kesempatan pendidikan
2. Kesempatan kerja
3. Pengembangan dir
4. Peserta didik

Kualitas
Kualitas adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentutan atau yang tersirat. Dalam konteks pendidikan, kualitas yang dimaksud adalah kualitas output sekolah yang akademik dan non akademik. Mutu output sekolah dipengaruhi oleh tingkat kesiapan input dan proses belajar mengajar.
Produktivitas
Produktivitas adalah perbandingan antara output sekolah dibanding input sekolah. Baik input maupun output sekolah dalam bentuk kuantitas. Kuantitas input sekolah, misalnya jumlah guru, modal sekolah, bahan, dan energi. Kuantitas output sekolah misalnya jumlah siswa yang lulus sekolah tiap tahunnya. Contoh produktivitas, misalnya, jika tahun ini di sebuah sekolah lebih banyak meluluskan siswanya daripada tahun lalu dengan input yang sama (jumlah guru, fasilitas, dsb.), maka dapat dikatakan bahwa tahun ini sekolah tersebut lebih produktif daripada tahun sebelumnya.
Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas dan waktu) telah dicapai. Dalam bentuk persamaan, efektivitas sama dengan hasil nyata dibagi hasil yang diharapkan. Misalnya, NUAN idealnya berjumlah 30, namun NUAN yang diperoleh siswa hanya 18, maka efektivitasnya adalah 18:30 = 60%.
Efisiensi
Efisiensi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu efisiensi internal dan efisiensi eksternal. Efisiensi internal menunjuk kepada hubungan antara output sekolah (pencapaian prestasi belajar) dan input (sumber daya) yang digunakan untuk memproses/menghasilkan output sekolah. Efisiensi internal sekolah biasanya diukur dengan biaya-efektivitas. Efisiensi eksternal adalah hubungan antara biaya yang digunakan untuk menghasilkan tamatan dan keuntungan kumulatif (individual, sosial, ekonomi, dan non-ekonomi) yang didapat setelah pada kurun waktu yang panjang di luar sekolah. Analisis biaya manfaat merupakan alat utama untuk mengukur efisiensi eksternal.
Pendekatan sistem harus digunakan sebagai pemandu bagi sekolah-sekolah yang mengembangkan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, warga sekolah harus memahami benar bahwa ”sekolah adalah sebagai sistem” yang memiliki komponen-komponen sekolah yang utuh dan benar. Utuh dalam arti bahwa komponen-komponen sekolah harus lengkap diperhatikan/diintegrasikan untuk menyelenggarakan pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Benar dalam arti bahwa komponen-komponen sekolah diletakkan pada tempatnya sesuai dengan hirarki tingkat kepentingannya.

D. Fokus Pengembangan pada Sekolah Penyelenggara Pembelajaran Matematika dan Ilmu
dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris
Untuk mencapai tujuan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris, sekolah perlu memfokuskan kegiatannya pada aspek-aspek berikut.
1. Pengembangan Materi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris
Materi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris perlu dikembangkan oleh sekolah sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi yang ada di sekolah dengan memperhatikan perkembangan internasional. Oleh karena itu, sekolah yang melaksanakan program ini disarankan untuk membangun jaringan baik secara nasional maupun internasional dalam kerangka untuk memutakhirkan materi-materi yang dimaksud. Misalnya, melakukan kerjasama dengan fakultas MIPA di perguruan tinggi terdekat sebagai salah satu upaya untuk memperoleh informasi/sumber terkini tentang literatur/buku teks MIPA. Hal yang sama dapat ditempuh dengan melakukan kerjasama dengan jurusan bahasa Inggris, dan lembaga kursus bahasa inggris yang berkompeten untuk peningkatan kemampuan berbahasa Inggris.
Perolehan sumber-sumber belajar yang terkini dapat dengan mudah diakses melalui internet. Oleh karena itu, adanya jaringan internet di sekolah merupakan fasilitas yang memegang peranan penting dalam pencapaian keberhasilan pengembangan pembelajaran MIPA di sekolah tersebut.
Selain itu, penyediaan referensi/textbook berbahasa Inggris akan sangat mendukung dan membantu baik bagi guru dan siswa dalam memahami terminologi matematika dan IPA dalam bahasa Inggris, yang biasanya tidak dengan mudah dapat dijembatani oleh guru/dosen/nara sumber yang berlatar belakang bidang bahasa Inggris.
2. Pengembangan Media Pembelajaran
Mengingat pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris adalah hal baru dan memiliki taraf kesulitan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran reguler yang menggunakan medium bahasa Indonesia, maka diperlukan media pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran, terutama konsep yang abstrak. Media pembelajaran yang dimaksud dapat menggunakan alat peraga yang lebih aktual, konkret, dan nyata, selain menggunakan multimedia elektronika yang sarat animasinya, bahkan jika memungkinkan menghadirkan benda aslinya jika benda yang dimaksud dengan mudah dapat ditemukan dan memungkinkan untuk digunakan sebagai media pembelajaran di kelas.
3. Peningkatan Kompetensi Guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris
Guru-guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang membina program ini harus ditingkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya secara intensif dan terus menerus mengingat mereka umumnya belum disiapkan untuk mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Kursus-kursus, tutorial dari guru bahasa Inggris pada sekolah yang sama atau dari lembaga-lembaga pendidikan lainnya, pembiasaan berbahasa Inggris setiap hari di sekolah, English area, pengadaan buku-buku Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris, dan cara-cara lain yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan guru dapat diupayakan dalam kerangka untuk mendukung peningkatan kemampuan guru dalam berbahasa Inggris. Idealnya, kemampuan berbahasa Inggris guru MIPA dengan nilai TOEFL minimal 500, merupakan hal yang dipersyaratkan agar pembelajaran dalam bahasa Inggris dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Selain itu, penguasaan guru MIPA dalam terminologi MIPA dalam bahasa Inggris sangat diperlukan. Oleh karena itu kursus-kursus English for Mathematics and Science sangat diperlukan dalam mewujudkan tujuan tersebut.
4. Peningkatan Kemampuan Guru MIPA dan guru Bahasa Inggris dalam Menggunakan dan
Memanfaatkan Teknologi Informasi
Kemampuan ini sangat diperlukan dalam mengembangan media presentasi sederhana maupun tingkat lanjut dalam bentuk animasi. Selain itu, keterampilan dalam mengakses internet juga diperlukan. Dengan demikian, diharapkan materi ajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di sekolah pelaksana program akan dapat dikembangkan dengan mudah. Selain itu memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.
5. Peningkatan pengetahuan Guru Bahasa Inggris dalam Terminologi MIPA dalam Bahasa Inggris
Pemahaman siswa tentang terminologi MIPA dalam bahasa Inggris siswa memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan program.
Oleh karena itu perlu adanya suatu program tambahan untuk memantapkan hal tersebut. Salah satu yang dapat ditempuh adalah dengan memperkenalkan terminologi MIPA yang akan diajarkan melalui mata pelajaran bahasa Inggris. Namun demikian, hal ini bisa dilaksanakan jika guru-guru bahasa Inggris memiliki kemampuan yang memadai dalam terminologi MIPA dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, guru bahasa Inggris perlu mempelajari terminologi MIPA dalam bahasa Inggris.
Pengetahuan terminologi MIPA dalam bahasa Inggris tersebut tidak hanya diperlukan ketika guru bahasa Inggris mengajar, tetapi juga ketika yang bersangkutan mendampingi guru MIPA mempersiapkan, mengajar, dan mengevaluasi pembelajaran melalui team teaching.
6. Pembiasaan Berbahasa Inggris di Sekolah
Para siswa dan guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris agar dibiasakan berkomunikasi dalam bahasa Inggris setiap hari di sekolah, baik secara lisan maupun tertulis. Selain itu, misalnya kewajiban berbahasa inggris pada hari yang sudah ditentukan (English Day) minimal satu hari dalam satu minggu, dengan dipantau oleh guru. Termasuk mengadakan berbagai jenis kompetisi dalam bahasa Inggris minimal satu kali dalam satu semester. Hal lainnya yang dapat dilakukan adalah pemberian tugas kepada siswa berupa projek tertentu dalam mata pelajaran MIPA secara berkelompok, dan di akhir semester siswa melakukan presentasi hasil projeknya sebagai sarana lomba untuk menentukan pemenangnya (semacam lomba Karya Ilmiah Remaja/KIR dalam bahasa Inggris). Adanya program English Camp yang dilakukan secara reguler, misalnya sekali dalam satu semester, yang mewajibkan digunakannya bahasa Inggris sebagai medium komunikasi selama kegiatan juga akan membantu peningkatan pembiasaan berbahasa Inggris.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah mengundang nara sumber dalam bidang MIPA yang memiliki kemampuan yang bagus dalam berbahasa Inggris sebagai guest lecturer di sekolah. Apabila hal ini dilakukan secara reguler dan dikelola sendiri oleh siswa yang mengikuti program ini, kegiatan ini menjadi lebih ”bermakna” bagi siswa. Kebiasaan-kebiasaan ini akan membangun karakter mereka dalam berbahasa Inggris, selain juga akan menciptakan suasana akademik dan sosial sekolah yang mendukung pengembangan program sehingga tujuan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris akan dapat berjalan dengan lebih baik.
Adanya tes TOEFL secara reguler untuk seluruh warga sekolah, terutama bagi mereka yang terlibat langsung dalam implementasi program di sekolah akan mendorong iklim yang kondusif untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggris warga sekolah dalam mengimplementasikan program di sekolah.
7. In House Training ( IHT )
Merupakan bentuk pendampingan secara reguler oleh tenaga yang kompeten di bidangnya terhadap guru yang melaksanakan program pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Berdasarkan pengalaman sebelumnya pendampingan secara reguler ini, sangat membantu guru dalam mengatasi masalah mereka sehari-hari dalam melaksanakan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris mulai dari tahap persiapan hingga pembelajaran di kelas. Pendamping yang kompeten adalah mereka yang mengusai tidak hanya substansi matematika dan IPA tetapi juga mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik termasuk berkompeten dalam pengembangan bahan ajar, media pembelajaran, penerapan berbagai pendekatan/metode/strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik konsep/topik yang akan diajarkan dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif, efisien, menyenangkan, inovatif, dan mendidik.
Selain itu, selama proses pendampingan, penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) sangat disarankan untuk dilakukan. Dengan demikian, upaya untuk mendapatkan strategi pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris yang lebih baik dan sesuai dengan karakteristik peserta didik di sekolah dan topik/konsep yang akan diajarkan akan dapat ditemukan.
8. Forum Guru MIPA dan Guru Bahasa Inggris
Forum ini diharapkan merupakan wahana yang dapat digunakan untuk berbagi pengalaman antar guru dalam mengatasi berbagai kendala dan kesulitan selama mengimplementasikan program ini di sekolah. Disamping itu, sebagai wahana bagi mereka untuk saling mengisi dan menguatkan kemampuan mereka dalam mengimplementasikan pembelajaran. Termasuk dalam program ini, misalnya optimalisasi MGMP Guru MIPA bilingual di sekolah maupun antar sekolah di rayon atau daerah tertentu.
9. Menerapkan MBS dan Kepemimpinan Sekolah secara KOnsisten
Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris akan berjalan dengan lancar apabila didukung oleh manajemen dan kepemimpinan sekolah yang tangguh. Model manajemen berbasis sekolah dan kepemimpinan transformatif perlu dilaksanakan secara konsisten karena model-model tersebut telah teruji ketangguhannya.

E. Model - model Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris
Implementasi pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris harus menghindari dihasilkannya lulusan dengan bahasa Inggris kelas 2 karena jeleknya tatabahasa dan ucapan. Perlu diperhatikan beberapa hal agar program pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris dapat diimplementasikan dengan tingkat pencapaian yang tinggi dalam kompetensi bidang studi maupun kompetensi dalam bahasa Inggris. Tingkat pencapaian kompetensi yang tinggi dalam bahasa Inggris ditandai dengan keterampilan berbahasa Inggris yang lancar dan akurat, baik dari segi tatabahasa maupun ucapan.
Program semacam ini disebut program imersi (immersion program). Di beberapa negara yang telah mengimplementasikan program semacam ini (misalnya Canada, Australia, Hongaria, Finlandia, dan Hongkong) dengan guru yang kompetensi dalam bahasa target (inggris) sangat tinggi (bahkan dengan penutur asli) dan sarana pendukung yang memadai pada umumnya melaporkan hasil bahwa:
1. Capaian kompetensi dalam bidang studi di kelas tersebut sebanding dengan kelas reguler.
2. Penguasaan yang tinggi dan seimbang dalam bahasa target (bahasa yang hendak dikuasai bahasa inggris) dan bidang studi biasanya sulit dicapai secara bersamaan. Artinya, pencapaian yang tinggi dalam satu aspek cenderung dibarengi oleh pencapaian yang agak rendah dalam aspek lainnya. Apabila pencapaian kompetensi dalam bahasa target tinggi, pencapaian kompetensi dalam bidang studi tidak setinggi pencapaiannya dalam bahasa target atau sebaliknya.
3. Penguasaan bahasa lulusan/siswa dalam bahasa target jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lulusan/siswa yang mengikuti kelas reguler, tetapi tidak sepadan dengan kemampuan penutur asli karena diwarnai oleh sejumlah kesalahan tatabahasa dan ucapan.
Agar pencapaian kompetensi dalam bidang studi dan bahasa Inggris tinggi dan seimbang, perlu upaya pengembangan program-program pendukung antara lain:
1. Penciptaan suasana akademik dan sosial yang mendukung
2. Penyelenggaraan Bridging Course bahasa Inggris
3. Penyediaan Self-Access Learning Centre
4. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mendorong atau memfasilitasi penggunaan bahasa Inggris di sekolah secara efektif
Selain itu perlu dikembangkan model pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris yang sesuai dengan ciri dan karakter sekolah. Berikut ini diuraikan beberapa contoh model pembelajaran dimaksud.
Model pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang baik adalah model yang memfasilitasi pencapaian kompetensi yang tinggi dalam bidang studi dan dalam bahasa Inggris (subject matter and language) dan keduanya diberi perhatian secara proporsional. Focus on language sangat penting untuk menghindarkan siswa dari fosilisasi, yaitu pemerolehan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Inggris sebagaimana digunakan oleh penutur asli bahasa Inggris. Berikut adalah contoh model penyelenggaraan pembelajaran.
1. Terpisah (parallel): perkembangan bahasa siswa difasilitasi melalui kegiatan penunjang di luar pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris yang diikuti siswa di sekolah.
a. Siswa menerima pelajaran tambahan berupa English for Mathematics and Science yang dilakukan oleh guru bahasa Inggris dan/atau guru MIPA. Materi pelajaran tambahan ini didasarkan pada kebutuhan dan urutan penyajian tema-tema pelajaran yang ada pada pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Idealnya sebelum siswa mempelajari pokok bahasan tertentu, siswa sudah diperkenalkan dengan bahasa (kosa kata, tata bahasa, ekspresi, dsb.) yang akan dipergunakan dalam mempelajari pokok bahasan tersebut.
b. Model ini cocok bagi sekolah yang guru MIPA-nya memiliki pengetahuan kebahasaan yang terbatas dan team-teaching antara guru bahasa Inggris dan guru MIPA tidak dapat berjalan dengan baik.
c. Dalam model ini pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris berlangsung dengan tahapan-tahapan pembelajaran seperti pada pembelajaran MIPA pada umumnya. d. Model ini agak mahal dan memerlukan waktu cukup banyak tetapi efektif dalam pencapaian tujuan (peningkatan kemahiran berbahasa Inggris).
2. Terpadu (integrated): perkembangan bahasa siswa difasilitasi secara terpadu dalam pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Artinya, siswa menerima materi English for Mathematics and Science bersamaan ketika mereka menerima pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Model ini cocok/sesuai untuk guru MIPA dengan pengetahuan kebahasaan tinggi. Diagram 2 berikut ini menggambarkan apa yang dilakukan oleh guru dan siswa pada setiap tahapan ketika mereka mengikuti pembelajaran. Secara umum, pembelajaran terbagi menjadi tiga tahap utama, yaitu tahap persiapan (preparation), tahap pembelajaran (the lesson), dan tahap penguatan/pengayaan (reinforcement/ enrichment).


Powered By Blogger