Selasa, 23 November 2010

Gurindam

Gurindam IV
Ini gurindam pasal yang keempat:
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalau zalim segala anggota pun roboh.
Segala kebaikan dan keburukan datangnya dari hati kalau hatinya tidak baik, maka akan berdampak pada anggota tubuh yang lain.
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah.
Apabila kita meninggal dalam keadaan dengki/tidak baik, maka akan datanglah siksa kubur.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.
Sebelum berbicara hendaknya berfikir terlebih dahulu, karena ucapan akan merugikan banyak orang.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala.
Jika melakukan pekerjaan dengan rasa emosi, kita ridak akan bias menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong.
Orang yang bohong memiliki mulut yang kotor.
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka.
Orang yang celaka adalah orang yang tidak tahu kesalahannya sendiri.
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perampok yang amat gagah.
Jangan sampai sifat bakhil tertanam dalam diri kita, sebab bakhil merupakan penyakit hati yang parah.

Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
Orang yang sudah dewasa, jangan pernah berbuat kasar, seharusnya menjadi suriteladan.
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
Orang yang suka berkata kotor, mulutnya tidak akan berhenti komat-kamit.
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.
Kita tidak tahu kesalahan siri kita , jika tidak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger